![]() |
Kantor Bupati Kabupaten Tebo 123 |
Tahun 1999 menjadi awal dimulainya daerah otonom baru bernama Kabupaten Tebo. Sebelumnya Tebo bergabung dengan Kab. Bungo-Tebo. Ia lahir bersamaan dengan lahirnya Kab. Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan Sarolangun. Ketiga daerah ini merupakan pemekaran Kab. Batanghari, Tanjung Jabung dan Sarolangun-Bangko. Pada awal masa pembentukan, Tebo hanya terdiri dari 6 kecamatan yaitu Tebo Tengah, Tebo Ilir, Tebo Ulu, Rimbo Bujang, kecamatan pembantu Sumay dan VII Koto. Pada lambang Tebo, 6 kecamatan ini disimbolkan menjadi 6 pintu masjid berwarna hitam. Tahun 2003, dibentuk kecamatan Rimbo Ulu dan Rimbo Ilir yang dimekarkan dari Rimbo Bujang. Sementara kecamatan Tengah Ilir dimekarkan dari Tebo Ilir. Terakhir, tahun 2004 dibentuk kecamatan VII Koto Ilir dari VII Koto dan Serai Serumpun dari Tebo Ulu. Tebo Ilir dimekarkan lagi dengan dibentuk kecamatan Muara Tabir. Pada masa kolonial, wilayah onder afdeeling Muara Tebo sebagai cikal bakal kabupaten Tebo memiliki wilayah yang lebih luas dari wilayah Tebo sekarang. Terdiri dari 7 marga yaitu Petajen Hulu, Petajen Hilir, Tabir Hilir, IX Koto, VII Koto, Sumai dan Jujuhan. Tahun 1934 marga Jujuhan digabungkan ke wilayah onder afdeeling Muara Bungo. |
sumber : Menejemen 11 Jul 2024 |
Kembali |